KemahasiswaanUPNVJ – Dalam rangka menindaklanjuti Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Organisasi Kemahasiswaan Tahun 2022 Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ) menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Pengembangan Pendamping Kemahasiswaan (P3 MAWA) selama tiga hari pada Minggu-Selasa, 12-14 Juni 2022 bertempat di Hotel Aston Sentul, Bogor.
Tujuan diselenggarakannya kegiatan P3 Mawa adalah memenuhi Indikator Kinerja Utama (IKU) nomor 2 butir 2.3 perihal meraih prestasi akademik/atau non akademik tingkat internasional dan IKU nomor 3 butir 3.4 perihal membina mahasiswa yang berhasil meraih prestasi paling rendah ditingkat nasional. Serta target Standar Pelayanan Minimum (SPM) UPNVJ untuk standar kemahasiswaan mengenai jumlah penghargaan yang diperoleh mahasiswa tingkat nasional dan internasional. Serta pembinaan/atau tata kelola kegiatan kemahasiswaan yang baik agar terbebas dari intoleransi, perundungan, perpeloncoan, kekerasan seksual, kekerasan fisik, dan/atau psikis serta perilaku tercela lainnya.
Intan Hestiana, selaku Plt. Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan Keuangan, dan Kerja Sama yang sekaligus ketua panitia kegiatan P3 Mawa menyampaikan laporan kegiatan bahwa peserta yang hadir berjumlah 17 pembina Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), 6 Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, dan 5 orang asesor dan tutor Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres).
Dr. Prasetyo Hadi selaku Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan mewakili Rektor UPNVJ menyampaikan arahan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk dilaksanakan mengingat pencapaian prestasi yang terbanyak bisa diperoleh dari UKM, “Berkaitan dengan kegiatan ini, seperti yang kita ketahui, UKM yang ada di UPNVJ tentunya memiliki pembina. Kegiatan ini dilaksanakan bertujuan agar kegiatan disetiap UKM nantinya harus dilaksanakan dengan baik dan sesuai ketentuan yang berlaku. Ada banyak hal yang harus diperhatikan dalam pembinaan pada setiap UKM, jadi UKM yang berdiri tidak hanya menjadi UKM saja namun tentunya menorehkan banyak prestasi”, ucap Pras.
Pras menambahkan, bahwa selain prestasi yang harus terus ditambahkan, ada banyak hal penting yang harus diperhatikan, seperti kedekatan antara pembina dan mahasiswanya, “Hal yang mungkin kecil namun krusial, dalam setiap kegiatan UKM harus ada kedekatan antara pembina dan anggota UKM, mereka harus menyatu dan menjadi bagian yang solid untuk kemudian bersama-sama berproses untuk memberikan prestasi terbaik untuk kampus,” tambah Pras.
Kegiatan ini akan diisi dengan ceramah dan diskusi dengan materi (1) analisis risiko kegiatan kemahasiswaan terkait bentuk kegiatan, tempat, fasilitas dan pendanaan, (2) pengawasan, evaluasi, dan sanksi, (3) sosialisasi pencegahan dan penanganan kekerasan seksual, fisik dan mental dalam kegiatan organisasi/ormawa, dan (4) pembinaan kegiatan kemahasiswaan.