Menindaklanjuti kegiatan sosialisasi PPK Ormawa yang dilakukan dua minggu lalu, Kemahasiswaan UPN “Veteran” Jakarta (UPNVJ) pada hari ini (10/03) menyelenggarakan kegiatan lanjutan yaitu Bimbingan Teknis Pembahasan Proposal. Sebagaimana Namanya, kegiatan yang bertempat di Auditorium Bhinneka Tunggal Ika lt. 4 bebrtujuan untuk memberikan pengarahan kepada ormawa yang tengah Menyusun proposal agar dapat lolos pendanaan dari pemerintah.

Dalam sesi bimbingan teknis dan pembahasan proposal ini UPNVJ menghadirkan secara langsung reviewer dan tim teknis IT PPK Ormawa diantaranya Soecipto, ST., MH dan Febri Rahman. Mahasiswa yang hadir diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan bertanya kepada kedua narasumber.

Mengacu pada paparan yang diberikan oleh Febri, proposal yang diajukan sebaiknya memerhatikan setidaknya empat poin utama, antara lain; 1) proposal harus memuat rincian anggaran yang akan digunakan, 2) kesesuaian lokasi, 3) realisasi topik yang dipilih untuk pengabdian, dan 4) hasil luaran dari pengabdian tersebut.

Sementara itu, Soecipto memberikan pembekalan berupa catatan kesalahan penyusunan proposal yang sering kali dilakukan sehingga membuat proposal tersebut tidak lolos pendanaan. Catatan ini tentunya sangat berguna dan membantu mahasiswa dalam menyiapkan proposal yang baik.

Proposal yang seringkali tidak lolos tahap awal yaitu tahap administrasi disebabkan karena surat pernyataan kesediaan kerja sama dari masyarakat atau mitra tidak diketahui oleh pihak desa.

Selain persoalan administrasi, proposal yang tidak berhasil lolos ada juga kaitannya dengan konten proposal itu sendiri. Menurut catatan yang diberikan Soecipto, alasan tersebut antara lain:

1. Banyak proposal yang gagal disebabkan oleh ketidaksesuaian penyusunan dengan panduan yang telah ditetapkan
2. Perlu melibatkan lebih banyak kelompok sasaran
3. Keberlanjutan program belum terencana dengan baik, metode pelaksanaan program kurang rinci, dan kemitraan lemah dalam rancangan program dan tidak memiliki cukup keunggulan
4. Perlu mempersiapkan sasaran dan melibatkan mereka sejak awal perancangan program
5. Kurang menggambarkan proses pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan dan melibatkan partisipasi aktif masyarakat
6. Muatan pemberdayaan masyarakat sangat kurang terutama aspek keberlanjutan
7. Indikator keberhasilan semuanya tidak sesuai dengan panduan PPK Ormawa 2022
8. Luaran program semuanya tidak sesuai dengan panduan PPK Ormawa 2022

Materi yang disampaikan kedua narasumber diharapkan dapat dijadikan pembelajaran dan diaplikasikan kepada proposal yang tengah disusun para ormawa sehingga ide dan gagasan berkualitas untuk mengabdi kepada masyarakat mendapatkan dukungan baik materil dan juga moril dari pemerintah serta universitas.

 

Source : Humas UPNVJ