KemahasiswaanUPNVJ – Demi memberikan bekal dan pengetahuan yang mumpuni kepada para pembina kegiatan Organisasi Mahasiswaan (Ormawa), Bidang Kemahasiswaan, Biro AKPK Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ) mengundang Dr. Ujang Suwarna, M., Sc. F yang merupakan Asisten Direktur Bidang Pengembangan Reputasi dan Prestasi Mahasiswa IPB pada agenda Pelatihan Pengembangan Pendamping Kemahasiswaan (P3 Mawa) di Hotel Aston Sentul, Bogor, pada Senin (13/06) 2022.

“Di sini saya hanya melakukan sharing session sehingga bersifat dua arah di mana kita saling belajar perihal pembinaan Ormawa dan perlu dipahami pembina memiliki hak dan kewajiban yaitu pembina masuk ke dalam numerasi BKD akademik; 1 semester 2 SKS” jelas Ujang dihadapan para pembina Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) UPNVJ.

Ujang juga menjelaskan aktivitas kemahasiswaan bisa menjadi mata kuliah. “Sejak 2020 dibuat kurikulum K2020 seperti pemberdayaan masyarakat menjadi 3 SKS” ucapnya.

Dr. Ujang Suwarna, M., Sc. F. Asisten Direktur Bidang Pengembangan Reputasi dan Prestasi Mahasiswa IPB menjadi narasumber pada Pelatihan Pengembangan Pendamping Kemahasiswaan (P3 Mawa).

Dirinya menjelaskan beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mendapatkan potensi mahasiswa dengan cara Talent Mapping dengan menilai dari pola komunikasi interaksi di lingkungan pembelajaran, kepemimpinan, minat karir yang biasa sudah diberikan ketika menjadi mahasiswa baru.

Dalam melakukan pembinaan Ujang juga tidak memungkiri sering menemukan permasalahan baik dari organisasinya maupun perguruan tinggi.

Permasalahan yang sering terjadi antara lain pendataan kegiatan yang belum terintegrasi, sebelum mendata manajemen risiko, belum adanya Rencana Strategis Ormawa, tidak ada kesinambungan antara misi yang lama dengan yang baru. Selain itu, masalah juga bisa datang dari penjaminan mutu Ormawa dan standar bagaimana menilai kapasistas Ormawa sebelum dan setelah dilantik.

“Solusi permasalahan pembinaan internal Ormawa bisa dengan berbagai hal di antaranya membuat Sistem Informasi Manajemen (SIM) dan klaim aktivitas melalui student portal dan musyawarah kerja, biasanya sebelum program kerja dilaksanakan dilakukan musyawarah (analisis untuk kegiatan kepada kinerja perguruan tinggi 50%)” jelas Ujang.

“SIM Ormawa dibuat untuk menghitung rekognisi SKS, peran perguruan tinggi sebagai support system” tambahnya.

Dukungan perguruan tinggi bisa dengan melakukan sosialisasi dan persiapan program, melakukan rangkaian pembinaan berupa bantuan pendanaan, transfer kredit SKS, penambahan wawasan bidang terkait, monitoring aktivitas dan out put program, dan memastikan evaluasi.

“Hal utama yang memang harus Bapak dan Ibu siapkan yaitu hati untuk menyukai menjadi pembina karena pahala dunia akhirat akan dirasakan dikala mahasiswa berubah menjadi generasi yang aktif dan positif. Peningkatan IKU dan reputasi perguruan tinggi juga dipengaruhi oleh mahasiswa, jadi dampak yang kita lakukan adalah hal yang cukup besar untuk melakukan perubahan pada generasi penerus bangsa” ucap Ujang sebagai closing statement dalam agenda akhir pelatihan pembina.

Plt Kepala Biro AKPK UPNVJ memberikan cinderamata kepada Dr. Ujang Suwarna, M., Sc.F.